Cerpen: Peradaban Zeus

Sebuah kedamaian tampak sunyi pada peradaban
Terlihat Zeus hampir orgasme dengan senjata di selangkangannya yang menembak lobang dewi Athena. Kronos yang dikabarkan sudah mati ternyata hanya bualan semata. Selama ini kronos sedang selingkuh dengan metis dan melahirkan seorang anak yang bernama Amon. Pada saat dewasa, Amon semakin gemar ngopi di warkop dekat persimpangan jahanam. Ditemani oleh malik dan atid. Seperti biasa, ganja Darussalam yang dibeli di Jibril tobeco shop mulai dilinting oleh Malik dan Amon.
Kronos nampak letih berjalan sempoyongan. Sebotol anggur merah berlabel Kuda Tua ada di tangan kirinya. Ia datang untuk menghadiri acara perngopian yang rutin diadakan oleh Amon anaknya sendiri bersama Malik dan Atid. Warkop Fiesta namanya, terletak pada sebelah kanan persimpangan Jahanam. Sang pemilik warkop bernama Khairil Marxi. Dibalik kesibukannya melayani pelanggan yang kebanyakan berasal dari kaum borjuis, ia juga sedang menulis alkitab yang diberinya judul adabul kamunismu wal marsismu.
Pukul tiga waktu bagian jahanam, cuaca memang sedang tidak bersahabat. Angina bertiup kencang, hujan turun membasahi tanah itu. Tapi bagi mereka bertiga itu sebuah kenikmatan tiada tara, sebagaimana teori perngopian, apabila keseimbangan kretek + gula darah + hawa yang mengajak untuk berkembang biak maka akan menghasilkan = ghibah. Kronos sudah maabuk kepayang dengan bir nya. Dia tak peduli dengan apa yang terjadi. Hanya ocehan-ocehan mengenai bodi dari Hawa yang amat seksi.
Telpon jari milik Amon tampak bordering. “Assalamualaikum Nitze”. Ternyata Nitze yang menelpon Amon. “Apa kabar Nit? Lama tak kucium batang zakarmu. Apakah misimu membunuh Yahweh sudah berhasil?. Pertanyaan Amon pada Nitze itu membuat Malik dan Atid bengong. Setelah beberapa menit berlalu, percakapan Amon dan Nitze selesai. Melihat Malik dan Atid yang nampak keheranan, Amon mencoba menjelaskan maksud percakapannya dengan Nitze. “jadi begini om, Nitze waktu sebelum kuliah di Universitas Atais Mubarokah sempat meminta izin saya untuk membunuh Yahweh” Ucap Amon dengan raut seriusnya. Malik keheranan “ loh, apa maksudnya dia membunuh Yahweh? Panti asuhanku tak menampung orang seperti Yahweh. Bahkan sobatku Ridwan pemilik panti di seberang sungai itu juga tak akan mau menerima orang seperti Yahweh!” Belum juga tuntas Amon menjelaskan kenapa Nitze hendak membunuh Yahweh, tetapi Malik seperti orang kesetanan seketika mendengar nama Yahweh.
Atid sedari tadi asyik menghisap kretek ganja Darussalam itu cuek saja mendengarkan percakapan mereka berdua. Amon menjelaskan kepada Malik bahwa alasan Nitze membunuh Yahweh karena Yahweh sangat semena-mena dalam memimpin rakyatnya. Apalagi saat pemilu dulu, Yahweh menggunakan cara yang curang untuk menyingkirkan sainggannya yaitu Almumit, Yasis, dan Wasino. Yahweh berhasil memenangkan pemilu itu karena partai yang menungganginya sangat berpengaruh pada hati rakyatnya dengan sedikit sogokan secangkir ciu untuk satu keluarga.dari situlah nitze sangat tidak suka melihat sebuah ketimpangan dan melihat Yahweh yang berhasil menjadi pemimpin tapi masih disetir oleh partainya. Nah, sebelum aku pergi naik keatas sini, Nitze meminta restu untuk kuliah lalu disamping perkuliahannya, Nitze mencari jalan untuk membunuh Yahweh.
Mendengar penjelasan dari Amon, Atid membukakan buku diary miliknya. Ternyata memang benar, Yahweh adalah seorang pembual kelas kakap. Semua data-data itu tersimpan rapi pada diary milik Atid karena ia merupakan jurnalis dari majalah Teosentri. “ Khairil si pemilik kedai diam-diam juga mendengarkan percakapan mereka. “Yahweh itu dulunya memang memiliki gagasan untuk mendamaikan rakyatnya yang penuh konflik akibat kemiskinan merajalela. Akhirnya ia berniat ingin menjadi pemimpin agar bisa meredakan konflik yang mencekam itu. Tetapi ia menggunakan segala cara untuk dapat menjadi pemimpin, setelah ia diangkat menjadi pemimpin abadi, Yahweh lupa dengan tujuan awalnya. Hanya urusan vagina perawan yang dianggapnya sangat penting” seketika mereka terdiam karena mendengar penjelasan Khairil itu.
Amon menunjukan kejadian-kejadian tragis yang terjadi di wilayah kepemimpinan Yahweh. Makin hari ternyata rakyatnya makin mabuk semua. Mulai dari mabuk Tuhan, mabuk pangkat, dan mabuk payudara. Itulah alasan mengapa Nitze berhasil membunuh Yahweh. Ia cerdik mengambil kesempatan disaat rakyat Yahweh sedang mabuk dan saling bertikai saling klaim paling benar, Nitze menyusup memasuki istana Dolly tempat Yahweh bertahta. Ditusuknya Yahweh dari belakang. Setelah itu, ia mendatangi masjid istana dan menyampaikan pengumuman bahwasanya Yahweh sudah mati dan bangkainya sudah membusuk.
Nitze menelpon Amon karena berkat restu dari Amon, misi itu terlaksanakan. Selain menyampaikan perihal tewasnya Yahweh, Nitze juga memohon pada Amon agar Yahweh ditaruh saja di panti asuhan milik Malik. Berhubung Malik tak mau menerima orang seperti Yahweh, begitu pula Ridwan juga menolaknya. Maka Khairil menyarankan jika Yahweh kini yang sudah mati dari wilayah bumi agar hidup bersama Zeus, Kronos, dan dewi Athena. Karena disana memang layak untuk orang-orang yang hidupnya hanya untuk foya-foya. Disana juga ada kolam segar yang airnya berwarna merah dan berbau amis. Disana banyak pula tontonan seks yang aktornya seoraang wanita disodomi oleh besi sambal tubuhnya menari-nari sangat erotis.
Saran dari Khairil nampaknya disetujui oleh Amon selaku ahli waris dari pekarangan keluarganya itu. Karena dari seluruh anggota keluarganya hanya Amon yang bisa bersosialisasi dengan tetangga-tetangganya. Ayahnya sendiri, Kronos sedang pingsan karena mabuk berat di warkop milik Khairil Marxi itu. Tak terasa sudah satu kilo ganja Darussalam mereka habiskan. Cuaca juga sudah bersahabat. Malik ingin menyalakan perapian di panti asuhan miliknya, karena hanya itulah penerangan satu-satunya di panti asuhan itu. Atid juga bergegas mengundurkan diri. Amon menelpon kakanya yang bernama Poseidon untuk meminta bantuan membopong ayah mereka yang pingsan karena mabuk berat.
Setelah 29 hari pasca kematian Yahweh di wilayahnya. Ia kini hidup kembali dengan keluarga Kronos diatas langit. Kehidupan disana banyak memberi pelajaran menyenangkan sekaligus menantang adrenalin Yahweh. Nitze kini sedang menyelesaikan skripsinya yang berjudul Zarathutstra dan jika itu sudah selesai, ia sudah bersiap sejak jauh hari untuk berangkat ke persimpangan jahanam. Nitze sudah berjanji ingin berjumpa pada Amon, Malik, Atid dan Khairil sebagai balas budinya terhadap mereka yang sudah membantunya untuk membuang jasad Yahweh lalu menghidupkannya kembali pada wilayah yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hermeneutika Kritis Jurgen Habermas

Sajak darah tinggi

Malam