Munajat Seorang Peronda (3)
Wahai pemilik kedua bola mata
Mataku, mata mereka semua serta mata-mata yang syahdu terbuka
Tiada kata yang mampu mewakili indahnya malam pengobat luka
Mataku, mata mereka semua serta mata-mata yang syahdu terbuka
Tiada kata yang mampu mewakili indahnya malam pengobat luka
Luka yang terjerembab pada relung rindu
Luka yang tak mampu terjahit oleh aksara penuh debu
Luka itu, ya. Luka sejarah yang penuh duka.
Sampaikanlah pada pemilik bola mata ini, wahai angin.
Terangkanlah pada jurang kegelapan hati, wahai rembulan.
Sinarilah pada acuhnya kekasih, wahai bintang.
Peronda semesta senantiasa berdoa dan berduka
Peronda semesta senantiasa berdosa dan bersuka
Ada rindu pada mata ronda
Terangkanlah pada jurang kegelapan hati, wahai rembulan.
Sinarilah pada acuhnya kekasih, wahai bintang.
Peronda semesta senantiasa berdoa dan berduka
Peronda semesta senantiasa berdosa dan bersuka
Ada rindu pada mata ronda
Jombang, 19 Okt 2019
Komentar
Posting Komentar