Iblis, pemuda, Tuhan


Rayu rayu haru
Tiba sunyi datang pilu
Atas segala cumbu kenangan
Seakan hadir dengan malaikat penyiksa insan
Kekasih hadir, tuhan pergi melipir

"Dasar pemuda tolol! "
Iblis menghujat penuh laknat
Kesempatan kala itu yang nikmat

"Mengapa tak kau salurkan dengan syahwat! "

"Perkosa saja kekasihmu"

"Dia melebarkan selangkangan rela untukmu, tolol"

Khayalan itu sepintas menerka
Beri ilusi tanpa suara
Kekasih kala itu, hanya rangkaian bait aksara
Yang hilang dengan coretan pena

Nampaknya tuhan lebih berpihak
Iblis pun tertawa terbahak-bahak
Antara vagina dunia yang semu
Terbegal desir vagina surga yang akan ku temu

Ruang 301, 11 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hermeneutika Kritis Jurgen Habermas

Sajak darah tinggi

Malam