Surat kabar
Dik, engkau adalah seorang yang tangguh. Jangan pernah kau bersedih meskipun kehidupan ini nyatanya pedih. Kasih sayang yang kau dapati hanya akan engkau rasakan jika engkau melihat mereka yang tertidur beralaskan tanah tanpa atap.
Dik, tahukah dirimu. Ada jiwa yang ingin tumbuh besar bersamamu. Di dalamnya ada aku yang belum mampu menjadi tauladan. Engkaulah yang menyalakan api itu.
Dik, maafkan aku. Bukannya aku tak sayang dan tak perhatian padamu. Aku hanya tak kuat menyembunyikan hujan di mataku saat melihatmu tertawa dan bersedih tanpa ada pelipur sejati du kehidupan nyata.
Dik, ingatlah. Doa ibu tetap menaungi mu hingga kapanpun engkau bernafas. Jangan ada rasa iri terhadap kawan sebaya mu yang buku pelajaran selalu disiapkan oleh ibunya. Engkau masih bisa mandiri. Aku yakin, engkau akan menjadi seorang yang besar tanpa menjatuhkan.
Dik, tanamkan jiwa bijaksana mu itu kepada siapapun. Semua manusia yang kau temui adalah ilmu untuk masa depanmu kelak. Asah terus sikap legawa mu. Banyak orang diluar sana yang ingin memiliki sikap legawa sepertimu.
Dik, sekali lagi maafkan aku sebagai kakakmu, temanmu, juga murid mu. Aku belajar tabah dan sabar dari mu menghadapi kehidupan kecilmu selama ini.
Melalui tulisan ini, aku harap engkau membaca disaat kedewasaanmu menuju paripurna.
Dik, tahukah dirimu. Ada jiwa yang ingin tumbuh besar bersamamu. Di dalamnya ada aku yang belum mampu menjadi tauladan. Engkaulah yang menyalakan api itu.
Dik, maafkan aku. Bukannya aku tak sayang dan tak perhatian padamu. Aku hanya tak kuat menyembunyikan hujan di mataku saat melihatmu tertawa dan bersedih tanpa ada pelipur sejati du kehidupan nyata.
Dik, ingatlah. Doa ibu tetap menaungi mu hingga kapanpun engkau bernafas. Jangan ada rasa iri terhadap kawan sebaya mu yang buku pelajaran selalu disiapkan oleh ibunya. Engkau masih bisa mandiri. Aku yakin, engkau akan menjadi seorang yang besar tanpa menjatuhkan.
Dik, tanamkan jiwa bijaksana mu itu kepada siapapun. Semua manusia yang kau temui adalah ilmu untuk masa depanmu kelak. Asah terus sikap legawa mu. Banyak orang diluar sana yang ingin memiliki sikap legawa sepertimu.
Dik, sekali lagi maafkan aku sebagai kakakmu, temanmu, juga murid mu. Aku belajar tabah dan sabar dari mu menghadapi kehidupan kecilmu selama ini.
Melalui tulisan ini, aku harap engkau membaca disaat kedewasaanmu menuju paripurna.
Kediri, 21 Januari 2020
Komentar
Posting Komentar