"Pada Suatu Negeri"
"Pada Suatu Negeri"
Pada suatu negeri..
Demokrasi nama yang dijunjung tinggi setelah itu digunjing.
Sulit membedakan mana manusia, mana anjing.
Tak berpola, tak ber-manusia tetapi menghisap para manusia.
Pemimpin ingin seperti raja, namun membaca saja masih mengeja.
Ada sebuah arena bermain yang dinamakan hukum.
Ketika sudah ahli, membuat orang merasa kagum.
Seperti kekasih, apapun di negeri ini masih dipandang subjektif.
Untuk kepuasan perut dan selangkangan secara intensif.
Melihat lonte seperti barang terhina.
Lokalisasi masih anggun saja dengan penghiburnya.
Ini sepertinya bukan negeri manusia.
Pantas saja uang mudah sekali untuk menjadikan buta.
Hanya di negeri ini yang mewakili rakyat tapi enggan melarat.
Memanjakan hasrat dengan uang rakyat non konglomerat.
Yang mengaku raja, tak segagah Soekarno.
Tak seberani Muammar gadafi.
Tak sekiri Che Guevara.
Tak ada yang menyamai di dunia.
Hanya satu yang sama, mereka yang candu dengan tahta, harta, vagina.
Pada suatu negeri..
Demokrasi nama yang dijunjung tinggi setelah itu digunjing.
Sulit membedakan mana manusia, mana anjing.
Tak berpola, tak ber-manusia tetapi menghisap para manusia.
Pemimpin ingin seperti raja, namun membaca saja masih mengeja.
Ada sebuah arena bermain yang dinamakan hukum.
Ketika sudah ahli, membuat orang merasa kagum.
Seperti kekasih, apapun di negeri ini masih dipandang subjektif.
Untuk kepuasan perut dan selangkangan secara intensif.
Melihat lonte seperti barang terhina.
Lokalisasi masih anggun saja dengan penghiburnya.
Ini sepertinya bukan negeri manusia.
Pantas saja uang mudah sekali untuk menjadikan buta.
Hanya di negeri ini yang mewakili rakyat tapi enggan melarat.
Memanjakan hasrat dengan uang rakyat non konglomerat.
Yang mengaku raja, tak segagah Soekarno.
Tak seberani Muammar gadafi.
Tak sekiri Che Guevara.
Tak ada yang menyamai di dunia.
Hanya satu yang sama, mereka yang candu dengan tahta, harta, vagina.
Kediri, 24 Januari 2020
Komentar
Posting Komentar