"Sunyi yang Abadi"


Hari-hari yang kita lewati tampak temaram
Entah itu siang atau malam.
Sebagaimana biasanya,
Kita bekerja, sekolah maupun kuliah dalam satu ruang sunyi
Semua kemalasan kini sebuah pekerjaan yang beralasan

Sebab, inilah alasan kita untuk mengulit kenangan
Betapa beruntungnya kita semua yang pernah mengukir kenangan
Melakukan kearifan dalam satu timbunan kemaslahatan
Merayakan kesunyian dengan para perindu keberkahan, dan

Menyelipkan cinta dengan para pembawa kebijaksanaan
Ah.. semua itu hanya bayangan yang di putar oleh kaset bernama kenangan
Celoteh dari segala kesunyian:
Merindu tanah Njoso adalah keabadian

Yogyakarta, 7 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hermeneutika Kritis Jurgen Habermas

Sajak darah tinggi

Malam