Negeri Kata
Dengan kata-kata, semua bisa menjadi ada
Dengan kata-kata, yang ada menjadi tiada
Pemimpin jadi dengan kata-kata
Oposisi jadi kabinet di isi dengan kata-kata.
Rakyat mengadu dengan kata-kata
Rakyat tercerai-berai karena kata-kata.
Kata-kata oh kata-kata...
Pancasila ada dalam kata-kata. Namun,
Kata-katanya tak mengandung pancasila.
Bhineka tunggal ika disebut dengan tiga kata. Namun,
Tiga kata tak kunjung menyatu karena ulah kata-kata.
Tuhan disebut dalam satu kata.
Satu kata tak sanggup menyatukan lontaran kata.
Lontaran kata dari mulut-mulut warga
Mulut-mulut warga yang tersulut oleh kata-kata.
Jangan-jangan kata-kata adalah Tuhan.
Atau jelmaan iblis dan setan.
Kitab suci pun kini hanya sebatas kata-kata.
Perilakunya ingkar dan laknat pembawa murka.
Dengan mengingat Widji Tukul,
Istirahatlah kata-kata!
Yogyakarta, 12 November 2019
Komentar
Posting Komentar