Sejarah Masa Depan


Banyak orang pintar dalam sejarah
Ia mengajarkan hanya dalam bentuk cerita
Sungguh hampa rasanya mendengar cerita jika tak ada kata darah
Tanpa ada pembawaan rasa, makna sejarah tak ubahnya hanya sebatas kata
Sebagaimana Utsman bin Affan dibunuh
Serupa air yang semakin keruh
Peradaban kini nampak tak mengenang itu
Manusia-manusia layaknya bambu
Terbawa angin dan mengalir kesana kemari
Kini pemimpin dituntut sempurna dan paripurna
Seorang religius yang dekat nabi bahkan terbunuh sia-sia
Bagiku, itulah sejarah yang terulang di masa modern manusia
Aku meneropong maju lebih jauh
Melihat gerombolan mahasiswa bersatu dan utuh
Melihat pemimpin revolusioner mereka mulai gaduh
Digulingkan, lalu mereka merasa sudah berteduh
Tahun 98 itu terjadi dengan pola yang sama
Hanya nampak wajah yang berbeda
Setelah merasa merdeka
Masa depan dari ketiadaan itu terlupa
Mungkin, begitu seterusnya bagi mahasiswa yang gemar akan euforia
Karl Marx pernah mengatakan jika agama adalah candu
Proletar tak berpendidikan tetap saja membisu
Borjuis semakin girang dengan lontenya yang tebal bergincu
Saat ini masih saja orang miskin di bius oleh hal yang tabu.
Apa itu?
Kau cukup tahu
Bahwasanya hidup ini memang soal ini, itu, dan anu
Tak ada keajaiban baru
Sebab para Nabi sudah berpulang terlebih dahulu
Selebihnya hanya nabi palsu
Gandhi dan Soe Hok Gie akan tetap abadi
Begitu juga wiranto dan amien rais yang tak kunjung pergi
Sepertinya sejarah semacam itu akan selalu terpatri
Jiwa-jiwa kecil hanya abadi saat berdiksi

Yogyakarta, 16 Desember 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hermeneutika Kritis Jurgen Habermas

Sajak darah tinggi

Malam