Cerpen: “ Pria Murung yang Tertimpa Kamus Kecil dengan Kenangan di Pulau Buru “
“Semua harap dirumah saja! Barangsiapa yang tetap nekat keluar, maka akan ditindaklanjuti oleh yang berwajib!” Mobil pick up dengan tulisan P.O.L.P.P sedang berkeliling kampung ditengah teriknya mentari. Corong toa berbunyi keras, tegas, lugas mengalahkan berita kematian yang diumumkan oleh takmir masjid. Ya, mulai hari ini positif sudah dia seorang pemuda lepas tak dapat lagi keluar untuk sekedar bersapa di warung kopi, berangkat ke kampus, mengelilingi kota mencari doi , atau beraktivitas diluar zona nyaman; kuliah. Kawan seatapnya yang semula ramai kini telah pulang kampung sejak beberapa hari yang lalu. Disana hanya tinggal bertiga yang sedang asyik-masyuk dengan sedikit kusuk-kusuk karena tak mampu menikmati udara luar. Kedua temannya juga cenderung pasif. Tak pernah mau mengajak bercengkrama jika tak dimulai oleh dia untuk bicara. Tapi mereka bertiga terlihat harmonis dan romantis. Bahkan seperti pasangan kekasih yang sedang kasmaran tanpa kenal lika-liku yang tra...