Munajat dari Atas Kasur
Sayup terdengar suara desahan dibalik hujan Dua selangkangan yang kontradiksi sedang beradu kecepatan Yang terbaring pasrah, mendesah, dihujam gairah Aktivis birahi para lelaki keji. Lonte! Doa pasrah dibalik payudaramu yang kenyal Terdengar lantang dibalik penis germo yang membual Disela desahmu, munajatmu berjalan menyusun aksara; Tuhan, vaginaku tak lagi setia Bibir ranumku penuh dengan aksara 'uh' dan 'ah' belaka Payudara ku tersusun dari jemari kotor pria Rasanya pedih Habis sudah peluh untuk merintih Sperma para pria masuk di rahim yang terasa mendidih Tak hanya hati dan harga diri Vagina turut serta dahaga cinta suci Dari segala pelangganku Hanya Engkau, Tuhan tempat mengadu Hanya Engkau, yang setiap saat menggunakan ku sebagai wayang Kemudian membayarku dengan hembusan nafas Yang memberiku segala nikmat Tapi aku sudah menjadi jalang yang laknat Masihkah ada pintu kamar yang sunyi dari birahi insan keji Di dalamnya hanya ada desahan, k...