Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Pergantian

Gambar
• ainurzq • Apa makna dibalik pergantian tahun? Meskipun hujan, tak ada kata bertahan. Dedaunan melambai tanda manusia telah abai. Rerumputan terinjak oleh kaki-kaki orang berotak. ** Apa makna dibalik pergantian tahun? Keluarga dirumah mungkin resah. Waktu berkumpul menjadi harapan yang tumpul. Pada kerinduan yang enggan membeberkan alasan. ** Apa makna dibalik pergantian tahun? Jika hanya untuk berpesta, setiap hari pun bisa. Jika hanya untuk kencan, setiap malam pun dapat dilaksanakan. Jika hanya untuk mabuk, pelayan toko anggur pun selalu sibuk. ** Apa makna dibalik pergantian tahun? Tepat saatnya, harapan hanya diutarakan semata. Saat berlalu masa, tak ada pertanggungjawaban dari tuntutannya. Pada pergantian tahun berikutnya, harapan itu masih sama saja ** Maknanya apa? Coba mengunjungi pada hati yang sepi Apakah disana ada nafas yang tak tahu diri? Apakah ada cinta yang menjadi topeng cela? Semoga saja tahun baru bukan ajang euforia belaka. Semoga ...

Puisi sejenis bucin

Malam semakin larut saja, kekasih. Aku terperangkap pada ruang dan waktu yang enggan membantu Ketika kau telah lelap, gejolak di hati semakin mantap Gejolak karena apa? ini yang mungkin aku tak tahu Fatamorgana yang fana adalah rinduku yang terlelap. . Malam mendekati sepertiganya, kekasih. Aku tak dapat menyatukan kepingan hati menjadi puisi Dingin malam ini menjadi embun yang berair di pelupuk mata Irama katak selepas hujan saling berlomba mencaci Sang perindu yang tak sempat memohon maaf kian merana . Tahun ini hampir berlalu, kekasih. Berapa kali mata kita saling bertatap? Berapa kali doa telah kita titip? Bilamana memang tak menetap Barangkali masih ada sepucuk doa yang telah dikutip . Awal tahun hampir tiba, kekasih. Apa yang akan terjadi, terjadilah. Apa yang akan hadir, hadirlah. Apa itu temu, masih saja semu. Apa itu rindu, masih saja candu Yogyakarta, 26.12.19

Sejarah Masa Depan

Banyak orang pintar dalam sejarah Ia mengajarkan hanya dalam bentuk cerita Sungguh hampa rasanya mendengar cerita jika tak ada kata darah Tanpa ada pembawaan rasa, makna sejarah tak ubahnya hanya sebatas kata Sebagaimana Utsman bin Affan dibunuh Serupa air yang semakin keruh Peradaban kini nampak tak mengenang itu Manusia-manusia layaknya bambu Terbawa angin dan mengalir kesana kemari Kini pemimpin dituntut sempurna dan paripurna Seorang religius yang dekat nabi bahkan terbunuh sia-sia Bagiku, itulah sejarah yang terulang di masa modern manusia Aku meneropong maju lebih jauh Melihat gerombolan mahasiswa bersatu dan utuh Melihat pemimpin revolusioner mereka mulai gaduh Digulingkan, lalu mereka merasa sudah berteduh Tahun 98 itu terjadi dengan pola yang sama Hanya nampak wajah yang berbeda Setelah merasa merdeka Masa depan dari ketiadaan itu terlupa Mungkin, begitu seterusnya bagi mahasiswa yang gemar akan euforia Karl Marx pernah mengatakan jika agama adalah candu...

Nestapa di Penghujung Tahun ; Menghujat yes, Tabayyun no

Akhir-akhir ini rakyat Indonesia memang sangat sensitif. Entah itu rakyatnya terlalu peka terhadap realita atau memang terlalu gegabah dalam mengklaim sesuatu. Setiap ada hal-hal atau perkataan seorang tokoh yang berpengaruh, selalu saja menjadikan suatu pro-kontra. Tak jarang dari dampaknya menjadikan sebuah pertikaian di sosial media. Memasuki era Post truth , segala informasi semakin mudah untuk dicerna, bahkan langsung saja ditelan mentah-mentah tanpa dimasak terlebih dahulu. Akibatnya rakyat sebagai konsumen media semakin mudah tersulut emosi. Salah media ataukah permainan politik, pada dasarnya pola pemikiran kita sebagai rakyat lah yang harus direvolusi. Salah satu hasil media yang sedang hangat kini adalah tausiyah salah satu tokoh Nahdlatul ‘Ulama yakni Kyai Ahmad Muwafiq atau yang kerap disapa Gus Muwafiq. Dalam salah satu tausiyahnya, beliau dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Melihat video yang dipotong beredar secara bebas di media sosial menjadikan banyak sekali netz...

Orang-Orang Ghurur di Persimpangan Kampus

Dunia perkuliahan memang penuh drama. Dimana sebuah drama absolut yang disutradai langsung oleh sang pencipta kehidupan dan kita adalah pemerannya. Begitu pun dalam perkuliahan, beragam mahasiswa dengan segala karakteristiknya bisa kita temui di setiap kampus. Ada yang cerdas beretorika, organisatoris, akademis, ahli dalam bidang agama, tekun beribadah dan masih banyak lagi macamnya. Mereka menjalani kehidupan dengan peran yang sudah ditentukan oleh sang kuasa. Tetapi hal itu yang menjadikan mereka semakin tertipu daya oleh peran yang sejatinya mulia jika direalisasikan dan memberikan kemaslahatan untuk orang lain. Tipu daya atau dalam bahasa kitabnya Ghurur adalah suatu penyakit hati yang menimpa banyak orang di dunia. Penyakit ghurur ini sangat membahayakan sekali sebab kebanyakan orang yang menderitanya tidak merasa bahwa mereka terserang penyakit ghurur ini, kita tidak membicarakan ghururnya orang-orang kafir terhadap diri mereka atau kehidupan dunia ini, tetapi kita membicarak...